Monday 15 June 2015

Pandawa: Grup Musik Para Perantau Purbalingga Pelestari Kesenian Thek-Thek

Minggu, 14 Juni 2015 | 17:19

Grup musik Pandawa atau Paduan Nada dan Suara tengah menghibur para pengunjung Car Free Day dengan berbagai lagu yang akrab di telinga masyarakat lewat kesenian thek-thek, Minggu (14/6). (Foto: Andi Saddam/GoBekasi.co.id)
Grup musik Pandawa atau Paduan Nada dan Suara tengah menghibur para pengunjung Car Free Day dengan berbagai lagu yang akrab di telinga masyarakat lewat kesenian thek-thek, Minggu (14/6). (Foto: Andi Saddam/GoBekasi.co.id)
WARGA Kota Bekasi sempat berdecak melihat belasan orang berpakaian hitam-hitam mendendangkan nada yang akrab di telinga mereka, namun tidak mengetahui nama jenis musik dan alat musik, kecuali angklung yang memang sudah akrab. Para pemusik dengan setelan hitam-hitam tersebut ternyata berasal dari grup musik bernama Pandawa yang merupakan kependekan dari paduan nada dan suara.
Manajer Pandawa sekaligus personel grup tersebut, Eno Ade Pamungkas mengatakan, Pandawa merupakan  satu grup dari dua grup lainnya di Papeling atau Paguyuban Perantau Purbalingga, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
“Kita semua perantau asal Purbalingga yang melestarikan kesenian thek-thek atau di sini biasa disebut kentongan. Anggota kita total ada 20 orang dan semua punya aktivitas masing-masing di luar Pandawa. Ada yang kerja di Tanggerang, Jakarta, Cikarangg,” ungkap Eno yang juga bermain angklung horizontal kepada GoBekasi.co.id, Minggu (14/6).
Sebanyak 20 orang tergabung dengan Pandawa. Latihan rutin setiap minggunya diadakan dengan mengambil tempat di sebuah gelanggan di bilangan Jatiwarma, Kecamatan Jati Asih. Terkadang mereka juga melatih mental dan kemampuan di depan khalayak pada Car Free Day (CFD), terhitung sudah lima kali Pandawa tampil pada CFD dan mendapatkan tanggapan positif.
“Alhamdulllah tampil-tampil di Car Free Day kita ada aja yang ngundang. Beda kalo latihan di Car Free Day. Kalo manggun kaya biasa kan kita sudah siap mental dan penontonnya juga siap nonton kita, kalo di Car Free Day kan mereka sedang olahraga. Jadi kita latihan juga bagaimana menarik massa supaya tertarik dengan kita,” ungkapnya.
Instrumen dalam musik thek-thek meliputi angklung, baik vertikal maupun horizontal. Lalu sebuah alat musik bersenar yang dimainkan dengan cara digesek bernama gret, selanjutnya tam-tam, kentongan dan bas. Musik yang dimainkan bervariasi, mulai musik dangdut, musik tradisional, musik religi sampai ke musik raggae.
Untuk Ramadhan tahun ini, Pandawa sedang giat mencari dana untuk anak yatim. Setiap tahunnya dari paguyuban selalu diadakan program mudik gratis untuk perantau Purbalingga dengan syarat bisa menunjukkan KTP Purbalingga. Tahun lalu sebanyak 10 bus mengantar lima ratusan orang lebih ke kampung halamannya. Lewat paguyuban, Pandawa menargetkan membantu anak yatim satu kecamatan di Purbalingga setiap tahunnya. Dana yang mereka kumpulkan lewat mengamen akan diserahkan kepada anak yatim pada halal bi halal. (dam)
sumber: http://www.gobekasi.co.id/2015/06/14/pandawa-grup-musik-para-perantau-purbalingga-pelestari-kesenian-thek-thek/ 

Wednesday 22 April 2015

Pandawa Papeling - Latihan

Perform Pandawa Papeling di TMII

Penampilan Pandawa Papeling saat menjadi peserta "PARADE MUSIK DAERAH" di Taman Mini Indonesia Indah - TMII, mewakili Jawa Tengah.

Video dari sudut yang berbeda :

Papeling Melestarikan Kesenian Tektek

Diliput oleh Kabarinews.com pada saat Pandawa Papeling Latihan di Monas - Jakarta.